Rabu, 29 Juni 2016

IDIOT



HARI PERTAMA MENJADI IDIOT
Saat pertama masuk perkuliyahan pastinya ngalamin ini tentunya, masa dimana kita menjadi orang idiot selama seminggu. Dan masa dimana kita melihat kakak senior yang sok keren, sok jago, sok disiplin, sok pemberani, sok intelek dan sok buntut. Sebenarnya saya bilang seperti itu saya juga ngiri sama mereka kok bisa kelihatan keren ya, padahal lebih keren saya kalo sama-sama membentak.
Sebelum kalian melanjutkan membaca tulisan yang sok ini, pastinya kalian penasaran siapa sih penulis yang sok keren ini. Saya seorang anak dari desa yang akan menjajal peruntungan menjadi anak metropolitan di Surabaya, semoga berhasil cita-cita itu. Tak ada teman ataupun kerabat, berjuang sendiri sampai akhirnya bertemu dengan seorang sahabat.
Hari pertama ospek, rasa takut bercampur aduk dengan rasa kangen kampung halaman. Kedua rasa itu berkolaborasi dan bergejolak didalam hati seorang anak yang lugu dari desa ini, lebay dikit gpp ya...  bisa bayangkan hari pertama Ospek bertepatan dengan bulan puasa, bagaimana rasanya yang biasanya setiap bulan puasa selalu bersama keluarga. Sekarang bersama kawan-kawan dikota orang lain yang tak punya kenalan siapapun.
Tapi tenang saya bukan cowok yang lugu yang gak berani keluar malam seperti anak mama yang takut ketika mendengar suara jangkrik ataupun takut dengan gelap, meskipun sebenarnya saya juga gak bisa jauh dengan ortu. Gak selang berapa jam disurabaya saya mendapat tempat kos yang didalamnya terdapat beranekaragam makhluk dari berbagai habitat (baca: Kota). Ternyata ada yang satu kota dengan saya, meskipun tak kenal sama sekali dan dia sepertinya juga agak melambai sih. Tapi gak apalah paling gak ada seseorang yang bisa diajak temen cari takjil diMasjid.
Oh ya, tadi kan mau cerita hari pertama Ospek, hari pertama biasa setiap pertemuan pertama pastinya perkenalan. Kali ini berkenalan dengan kakak-kakak senior yang sok keren tadi. Sebenarnya saya gak begitu tertarik berkenalan dengan mereka tapi mau bagaimana lagi, akhirnya berkenalan juga. Hari itu dimulai dengan terdengarnya suara ayam jago yang berkokok, kokokan ayam itu ternyata tidak jauh dari telinga saya (baca ; alarm hp jadul polyponic punya teman tadi yang saya ceritakan). Hari itu gak sahur karena gak ada yang masakin, biasanya kan dirumah dibangunin ibuk terus makanan sudah siap dimeja makan. Tau sendiri kan kamar mandi kamar kos pasti jadi tempat favorit tiap pagi, siapa cepat dia mandi siapa lambat dia hanya gosok gigi. Akhirnya saya hanya gosok gigi saja, tapi tetep wangi karena ada parfum yang selalu siap dilemari.
Berangkat jalan kaki bersama teman-teman seperjuangan entah dari mana asal mereka ada yang hitam, ada yang coklat ada juga yang hitam kecoklat-coklatan. Sampai dikampus (ciyeee anak kampus sekarang) pukul 5 sudah dibentak-bentak pakai toa masjid katanya sudah kesiangan, jam 5 bro katanya kesiangan kan anj**g. Akhirnya kami berlari dengan sekuat tenaga yang kami miliki menerobos setiap rintangan yang ada didepan kami, hhehe. Sampai juga dilapangan ternyata sudah banyak anak yang berkumpul disana dengan menggunakan pakaian putih dan celan hitam panjang, hari pertama kami masih menjadi manusia normal.
Setelah sampai dilapangan dan semua berkumpul acarapun dimulai, mereka yang terlambat pastinya dikasih teguran bahkan hukuman. Hukumanya kaya anak SD disuruh nyanyi joged didepan pemirsa kan bang**T, mending disuruh push up atau lari mengitari lapangan 100x (capek kali ya..) dalam hitungan menit puluhan yang tertinggal, ya kurang lebih sepuluh anak lah. Setelah semua berkumpul dan hukuman bagi mereka selesai kami disuruh mendengarkan mereka pidato tentang aku, engkau dan dia. Hehehe entahlah apa yang dibicarakan saya gak terlalu tertarik mendengarkannya karena fokus saya saat itu adalah mencari teman-teman baru. Ya omong sana omong sini agar cepat akrab dengan teman dikanan kiri saya. Setelah mereka selesai pidato, kami digiring keGOR untuk mendapat pengarahan dari rektor sekaligus pembukaan Ospek selama seminggu. Setelah Gong ditabuh oleh Bapak-bapak itu yang ada dalam pikiran saya hanya, saya harus meninggalkan dan terpaksa berbuka tanpa kedua orangtua, kembali merasakan hal yang tak bisa dirasakan sebelumnya. Rasa yang luar biasa yang membuat hati ini semakin kacau rasanya mau pulang dan kembali kerumah tercinta bersama keluarga tersayang (baca: Lebay).
Saya sebenarnya paling berat meninggalkan teman-teman kampung, saya gak tau jadinya seminggu tanpa saya disana (baca: ngakak). Hari pertama ospek jam 1 sudah bisa pulang ke kos, ini menjadi masalah lagi bagi saya. Biasanya stelah dari sekolah pulang dan bertemu kedua ortu rasanya bahagia. Lha sekarang mau bertemu siapa??? Mau bertemu ayam jago siap berkokok setiap waktu (Baca: hp punya teman).     _BERSAMBUNG_NEXT HARI 2