HARI PERTAMA MENJADI IDIOT
Saat pertama
masuk perkuliyahan pastinya ngalamin ini tentunya, masa dimana kita menjadi
orang idiot selama seminggu. Dan masa dimana kita melihat kakak senior yang sok
keren, sok jago, sok disiplin, sok pemberani, sok intelek dan sok buntut.
Sebenarnya saya bilang seperti itu saya juga ngiri sama mereka kok bisa
kelihatan keren ya, padahal lebih keren saya kalo sama-sama membentak.
Sebelum kalian
melanjutkan membaca tulisan yang sok ini, pastinya kalian penasaran siapa sih
penulis yang sok keren ini. Saya seorang anak dari desa yang akan menjajal
peruntungan menjadi anak metropolitan di Surabaya, semoga berhasil cita-cita
itu. Tak ada teman ataupun kerabat, berjuang sendiri sampai akhirnya bertemu
dengan seorang sahabat.
Hari pertama
ospek, rasa takut bercampur aduk dengan rasa kangen kampung halaman. Kedua rasa
itu berkolaborasi dan bergejolak didalam hati seorang anak yang lugu dari desa
ini, lebay dikit gpp ya... bisa
bayangkan hari pertama Ospek bertepatan dengan bulan puasa, bagaimana rasanya
yang biasanya setiap bulan puasa selalu bersama keluarga. Sekarang bersama
kawan-kawan dikota orang lain yang tak punya kenalan siapapun.
Tapi tenang
saya bukan cowok yang lugu yang gak berani keluar malam seperti anak mama yang
takut ketika mendengar suara jangkrik ataupun takut dengan gelap, meskipun
sebenarnya saya juga gak bisa jauh dengan ortu. Gak selang berapa jam
disurabaya saya mendapat tempat kos yang didalamnya terdapat beranekaragam
makhluk dari berbagai habitat (baca: Kota). Ternyata ada yang satu kota dengan
saya, meskipun tak kenal sama sekali dan dia sepertinya juga agak melambai sih.
Tapi gak apalah paling gak ada seseorang yang bisa diajak temen cari takjil
diMasjid.
Oh ya, tadi
kan mau cerita hari pertama Ospek, hari pertama biasa setiap pertemuan pertama
pastinya perkenalan. Kali ini berkenalan dengan kakak-kakak senior yang sok
keren tadi. Sebenarnya saya gak begitu tertarik berkenalan dengan mereka tapi
mau bagaimana lagi, akhirnya berkenalan juga. Hari itu dimulai dengan
terdengarnya suara ayam jago yang berkokok, kokokan ayam itu ternyata tidak
jauh dari telinga saya (baca ; alarm hp jadul polyponic punya teman tadi yang
saya ceritakan). Hari itu gak sahur karena gak ada yang masakin, biasanya kan dirumah
dibangunin ibuk terus makanan sudah siap dimeja makan. Tau sendiri kan kamar
mandi kamar kos pasti jadi tempat favorit tiap pagi, siapa cepat dia mandi
siapa lambat dia hanya gosok gigi. Akhirnya saya hanya gosok gigi saja, tapi
tetep wangi karena ada parfum yang selalu siap dilemari.
Berangkat
jalan kaki bersama teman-teman seperjuangan entah dari mana asal mereka ada
yang hitam, ada yang coklat ada juga yang hitam kecoklat-coklatan. Sampai
dikampus (ciyeee anak kampus sekarang) pukul 5 sudah dibentak-bentak pakai toa
masjid katanya sudah kesiangan, jam 5 bro katanya kesiangan kan anj**g.
Akhirnya kami berlari dengan sekuat tenaga yang kami miliki menerobos setiap
rintangan yang ada didepan kami, hhehe. Sampai juga dilapangan ternyata sudah
banyak anak yang berkumpul disana dengan menggunakan pakaian putih dan celan
hitam panjang, hari pertama kami masih menjadi manusia normal.
Setelah sampai
dilapangan dan semua berkumpul acarapun dimulai, mereka yang terlambat pastinya
dikasih teguran bahkan hukuman. Hukumanya kaya anak SD disuruh nyanyi joged
didepan pemirsa kan bang**T, mending disuruh push up atau lari mengitari
lapangan 100x (capek kali ya..) dalam hitungan menit puluhan yang tertinggal,
ya kurang lebih sepuluh anak lah. Setelah semua berkumpul dan hukuman bagi
mereka selesai kami disuruh mendengarkan mereka pidato tentang aku, engkau dan
dia. Hehehe entahlah apa yang dibicarakan saya gak terlalu tertarik
mendengarkannya karena fokus saya saat itu adalah mencari teman-teman baru. Ya omong
sana omong sini agar cepat akrab dengan teman dikanan kiri saya. Setelah mereka
selesai pidato, kami digiring keGOR untuk mendapat pengarahan dari rektor
sekaligus pembukaan Ospek selama seminggu. Setelah Gong ditabuh oleh
Bapak-bapak itu yang ada dalam pikiran saya hanya, saya harus meninggalkan dan
terpaksa berbuka tanpa kedua orangtua, kembali merasakan hal yang tak bisa
dirasakan sebelumnya. Rasa yang luar biasa yang membuat hati ini semakin kacau
rasanya mau pulang dan kembali kerumah tercinta bersama keluarga tersayang
(baca: Lebay).
Saya
sebenarnya paling berat meninggalkan teman-teman kampung, saya gak tau jadinya
seminggu tanpa saya disana (baca: ngakak). Hari pertama ospek jam 1 sudah bisa
pulang ke kos, ini menjadi masalah lagi bagi saya. Biasanya stelah dari sekolah
pulang dan bertemu kedua ortu rasanya bahagia. Lha sekarang mau bertemu
siapa??? Mau bertemu ayam jago siap berkokok setiap waktu (Baca: hp punya
teman). _BERSAMBUNG_NEXT
HARI 2